MOJOKERTO, radarpenanews.com – Sosialisasi P4GN Gaman Semeru Indonesia (GSI) di awal pekan bulan Agustus 2024 kembali menyusuri kawasan wisata di daerah Trawas tepatnya di Desa Duyung, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Sabtu 3 Agustus 2024, malam.
Disampaikan Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Kota Mojokerto, Arum Palupi, S.K.M., saat memberikan edukasi kepada masyarakat Desa Duyung terkait Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), dirinya menegaskan terhadap “Narkoba Penjahat Tanpa Wajah” jangan berikan ruang sedikitpun dimanapun berada.
“ Berani Lapor, Berani Rehabilitasi dan Berani Tolak,” ucap Arum sapaan lekatnya mengawali pemaparan nya.
Arum menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman bahaya Narkoba. Masyarakat mulai sekarang harus memiliki daya tangkal menolak narkoba “ Jangan coba-coba terlebih lagi menjadi korban penyalahgunaan dan pengguna maupun pengedar,” pinta Arum.
Tidak berhenti sedikitpun, kata Arum, semua perlu perjuangan bersama dalam memerangi kejahatan narkoba.
Pada kesempatan tersebut Arum memperkenalkan jenis jenis narkotika mulai dari golongan 1 sampai golongan terendah.
“Cara mengenali para pengguna narkoba, type dan watak sampai ke akar otak dan semua itu akan berhulu pada tes urine, Edukasi ini akan terus berkelanjutan, BNN Kota Mojokerto juga telah menyiapkan tempat rehabilitasi bagi pecandu narkoba sesuai kelas standar pemerintah serta gratis,” sebutnya.
Dibeberkan sebelumnya oleh Jurianto Bambang Siswantoro Kepala Desa Duyung melalui sambutannya bahwa apresiasi dan ucapan terimakasih ia sampaikan kepada Yayasan Gaman Semeru Indonesia yang telah menunjuk masyarakat Desa Duyung sebagai wilayah penerima edukasi P4GN.
“Ditunjuk sebagai tuan rumah kami berharap banyak informasi, apa itu narkoba dan seterusnya. Menjabat hampir 18 tahun, alhamdulillah warga duyung tidak pernah terlibat narkoba,” ucapnya.
Semangat mendukung menekan angka peredaran narkoba sambung Kepala Desa, guna mengantisipasi masalah narkoba di wilayah desa duyung, dukungan akan terus diberikan karena hal ini merupakan tanggung jawab bersama demi generasi penerus bangsa yang berkualitas.
Kepala Desa berharap, pertemuan bersama GSI tersebut akan membawa hikmah bagi seluruh masyarakat Desa Duyung pada khususnya serta semua arahan yang diberikan dalam sosialisasi kali ini lebih menjadikan tambahan ilmu pengetahuan yang selama ini belum pernah dilakukan di desa Duyung.
● Desa Duyung Zero Narkoba
Pada kesempatan yang sama, Dadang Buana Ketua Umum GSI mengaku, Desa Buyung merupakan desa pertama yang penduduknya tidak sekalipun pernah terlibat dalam peredaran maupun pengguna zat adiktif yang mengarah ke narkotika atau wilayah “Zero Narkoba”.
“Mudah mudahan hal positif seperti ini akan semakin menguatkan prinsip dan idealisme masyarakat. Kami berkeinginan Desa Duyung mendapatkan label BERSINAR dari BNN Kota Mojokerto, Desa Bersih Narkotika”, tegasnya.
Tujuan kegiatan sosialisasi P4GN sekarang ini kata Dadang merupakan roadshow kegiatan berkesinambungan yang telah menjadi rencana berkegiatan dalam program kerja GSI jangka panjang.
“Kami jauh jauh dari Surabaya datang ke desa duyung ini akan menyampaikan sesuatu hal bahwa narkotika itu sangat berbahaya dan mohon jangan sampai ada warga desa di sini satupun yang terjerat di narkoba,” cetusnya.
Dibeberapa tempat lembaga pemasyarakatan, kata Dadang, napi kasus narkoba tertinggi ada di semua (LP) Lembaga Pemasyarakatan dibanding kasus pidana lain atau pidana umum.
“Jadi, Indonesia ini benar benar darurat narkoba. Sekali lagi narkoba itu bukan di kota saja. Sekarang di desa pun mulai beredar atau peredaran gelap narkoba sudah ke daerah daerah pelosok sehingga mohon bapak, ibu dan hadirin yang hadir untuk selamanya terus memerangi narkoba,” tutur Dadang.
Hadir pada kegiatan tersebut, Kepala Desa Duyung Kecamatan Trawas, Polsek Trawas diwakili oleh Bhabinkamtibmas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kepala Dusun dan Karang Taruna Desa Duyung.
Laporan: bs