SURABAYA, radarpenanews.com – Dugaan lemahnya pengawasan oknum petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru Malang Jawa Timur, terkait penggunaan handphone disorot Organisasi Masyarakat (Ormas) yang tergabung dalam Aliansi Demokrasi Rakyat (Aldera).
Pasalnya, Kalapas Lowokwaru Malang diduga sudah lengah melakukan pengawasan terhadap para Narapidana yang ada di Lapas.
H. Niman selaku Ketua Ormas Aldera menegaskan, akan bermohon kepada Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), agar mencopot jabatan Kalapas Lowokwaru Malang.
“Apabila permintaan kami untuk mencopot jabatan Kalapas Lowokwaru Malang tersebut tidak dipenuhi, maka kami akan menggelar aksi bersama Ormas-ormas lainnya di depan Kantor Kanwil Jawa Timur,” kata H. Niman.
Harapan H Niman dalam hal ini, agar kejadian dugaan kebebasan pengunaan Handphone untuk para Narapidana di dalam Lapas yang ada di Jawa Timur, tidak ada.
“Yang ditakutkan penggunaan Handphone di dalam Lapas sangat rentan terhadap aksi kriminal maupun pengendalian kejahatan peredaran narkoba,” ucap H. Niman.
Diberitakan sebelumnya oleh beberapa media yang menyebut adanya salahsatu Narapidana penghuni Lapas Lowokwaru Malang, berinisial FR yang mengendalikan melalui penggunaan Handphone di dalam Lapas untuk melakukan penggelapan mobil di Kabupaten Gresik.
Dari kejadian tersebut, korban DBA warga Gresik akhirnya melaporkan Narapidana penghuni Lapas Lowokwaru Malang, berinisial RF melaporkan ke Polresta Malang Kota, Jawa Timur, Jawa Timur.
Sementara itu, KA Lapas Lowokwaru, Kabutan Malang Jawa Timur belum berhasil dihubungi Wartawan. (Abd. Rosi)