JatimSurabaya

Pastikan Pemanfaatan Transformasi Digital, Direktur TI BPJS Kesehatan Kunjungi RS Al Irsyad Surabaya

(Kedua dari kanan) Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan menyerahkan penghargaan ‘Bintang Tiga’ kepada Direktur RS Al Irsyad Burhanuddin Hamid di rumah sakit (RS) Al Irsyad Surabaya, kamis (21/09)/ Foto: red

SURABAYA, radarpenanews.com – BPJS Kesehatan terus memastikan penerapan transformasi digital terhadap seluruh layanan. Mulai dari Aplikasi Mobile JKN yang bisa dimanfaatkan oleh peserta JKN, juga Fasilitas Layanan Kesehatan (Fasyankes), baik tingkat pertama maupun tingkat rujukan.

Penerapan transformasi digital merupakan langkah perubahan yang berdampak pada perubahan penghematan, percepatan dan perbaikan. Hal ini disampaikan Direktur Teknologi Informasi BPJS Kesehatan Edwin Aristiawan ketika melakukan supervisi secara langsung di rumah sakit (RS) Al Irsyad Surabaya, kamis (21/09).

“Hasil supervisi melihat dari depan kemudian sampai ke belakang, bagaimana peran fasiltas kesehatan setingkat rumah sakit, penerapan online sistem menurut saya sudah bagus. Komitmen ini nampak dilaksanakan oleh segenap instrumen rumah sakit itu sendiri mulai manajemen utama dan semua tim,” ujar Edwin.

Memang harus dikerjakan secara bersama-sama, lanjut Edwin, bukan hanya BPJS Kesehatan namun bersama dengan masyarakat. Kemudian juga dibantu dari fasilitas kesehatan tingkat pertama dan klinik-klinik yang memberikan rujukan ke rumah sakit.

“Bentuk perubahan lain adalah menghemat waktu, menghemat biaya parkir dan ekonomis dalam segala bidang. Diawali dari antrean online, kedua penghematan kertas dan tinta printer. Transformasi digital harus punya dampak penghematan, percepatan dan perbaikan, dengan digitalisasi membuat dampak positif,” jelas Edwin.

Edwin menyebutkan, tahap transformasi digital pertama diawali oleh antrean online, kedua virtual klaim dan ketiga elekronik SEP (surat eligibilitas elektronik). Ada kemungkinan rumah sakit sudah menerapkan transformasi digital secara masif preventive namun belum mendapat dukungan dari masyarakat.

“Peran penting dari masyarakat kita seharusnya dibarengi dengan perubahan gaya hidup, seperti contohnya, jangan senang hobinya antre, mengantre di rumah saja. Pastikan mendapat kepastian nomor antrean, baru datang ke fasilitas kesehatan. Jadi tidak perlu boros waktu mengantre, bisa mengerjakan pekerjaan yang lain lebih bermanfaat. 45 menit atau satu jam sebelum nomor antrean dipanggil, baru peserta tersebut berangkat,” tutur Edwin.

Edwin juga mengungkapkan, maksimalisasi pelayanan transformasi digital dapat terus ditingkatkan. Kunjungan kali ini BPJS Kesehatan memberikan penghargaan Bintang Tiga kepada RS Al Irsyad Surabaya, hal tersebut dikarenakan RS Al Irsyad Surabaya telah menjalankan tiga tahap dalam proses transformasi digital.

“Manfaat yang akan dirasakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak harus antri berlama-lama. Menghindari kerumunan karena kerumunan itu bukan hanya membuat tidak nyaman tetapi juga menjadi potensi penularan penyakit. Harapan kita adalah peserta atau masyarakat yang sedang berobat atau berkunjung ke faskes tingkat pertama menerima pelayanan yang sangat baik serasa di hotel bintang lima,” ungkap Edwin.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Deputi Direksi Wilayah Jawa Timur Beno Herman menambahkan, transformasi digital juga dibarengi dengan transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan. Dalam hal ini BPJS Kesehatan telah menyiapkan berbagai kanal layanan terdiri dari Aplikasi Mobile JKN, BPJS Kesehatan Care Center 165, Voice Interactive JKN (VIKA), Chat Assistant JKN dan kanal Pelayanan Administrasi Melalui Whatsapp.

“Semua peserta JKN tanpa terkecuali bisa menggunakan kemudahan tersebut sesuai situasi dan kondisi yang dirasakan. Salah satu fokus utama BPJS Kesehatan adalah peningkatan mutu layanan dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi di era digitalisasi saat ini. Tujuan utamanya tentu supaya peserta dapat memperoleh informasi JKN yang akurat, mengurus administrasi kepesertaan atau memperoleh layanan kesehatan secara mudah, cepat dan setara,  yang dapat diakses melalui aplikasi maupun kanal layanan,” terang Beno.

Sementara, Direktur RS Al Irsyad Burhanuddin Hamid mengapresiasi pemberian penghargaan oleh BPJS Kesehatan. Ia pun mengakui pihaknya akan terus berkomitmen untuk melayani dan memberikan yang terbaik kepada Masyarakat.

“Alhamdulillah, ini sebenarnya apresiasi buat tim rumah sakit Al irsyad dan atas komitmen jajaran. Bukan hanya amanah dari BPJS Kesehatan namun juga amanah melayani masyarakat. Target kedepan sesuai arahan dari Bapak Edwin, kami akan berusaha mencapai tujuh tahapan proses transformasi digital dan mendapatkan penghargaan Bintang Tujuh,” ungkap Burhan. (rilis/bs)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button