SURABAYA, radarpenanews.com – Memperingati HUT ke-34 Sahid Hotel Surabaya 9 November 2024, digelar serangkaian acara meriah dan inspiratif, peragaan seni membatik menggunakan canting oleh penyandang disabilitas, kontes foto melibatkan jurnalis dan berbagai komunitas fotografer, bakti sosial donor darah bersama Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) dan berbagai even random lainnya. Rangkaian acara ini mencerminkan komitmen hotel di bawah kepemimpinan General Manager Boedy Setiawan, ‘mempererat hubungan dengan masyarakat Surabaya sekaligus melestarikan budaya Nusantara’.
Rabu 6 November, LKP Aora, lembaga pelatihan bagi penyandang disabilitas, memperkenalkan seni membatik. Para siswa LKP Aora, Indah, Darlene, Eri, dan Keyza, mendemonstrasikan keterampilan melukis batik menggunakan canting, memberikan makna lebih dalam perayaan ini.
Boedy Setiawan menekankan, demonstrasi ini tidak hanya untuk memperingati ulang tahun hotel Sahid Surabaya, tetapi lebih untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya batik di kalangan generasi muda. “Seni canting batik adalah warisan Nusantara yang perlu kita kembangkan terus. Siswa Aora sangat antusias dan menghasilkan karya yang luar biasa”, pujinya menghargai karya para siswa Aora.
Photo Contest menghadirkan DJ Rara sebagai model utama bersama dua model dari LKP Aora digelar Kamis 7 November.
Antusiasme jurnalis dan komunitas fotografer sangat tinggi. 30 lebih peserta meramaikan lobi hotel.
Boedy mengapresiasi dukungan para jurnalis/fotografer dan berharap karya-karya terbaik mereka dapat digunakan sebagai promosi hotel.
Donor darah yang dilaksanakan Jum’at 8 November, berlangsung sejak pagi sampai jam 3 sore, diikuti hampir 50 peserta donor darah dari Garnisun Tetap III (Gartap III) Surabaya, Polsek Tambaksari dan masyarakat umum.
Sophie Minarni, peserta masyarakat umum, menyampaikan apresiasi dan pujian kepada Ketua Umum PJI, Hartanto Boechori yang sedang berada di acara bakti sosial itu.
“Hebat!, puluhan tahun sejak muda saya donor darah, baru kali ini saya mendapati acara donor darah dilaksanakan di Ruangan Hotel sebesar ini dan pelaksanaannyapun sangat professional”, puji Wanita 64 tahun yang penampilan keseluruhan lebih muda dari umurnya.
Sejak beberapa hari, jurnalis dan berbagai komunitas di Surabaya mengalir membanjiri ruang live music ‘Bekisar’, sampai dini hari. Macam macam makanan, jajanan pasar dan berbagai minuman panas dingin disediakan gratis untuk dinikmati pengunjung ‘Bekisar’.
Puncak perayaan 9 November dimeriahkan prosesi potong tumpeng dan makan bersama jurnalis, masyarakat dan berbagai komunitas.
Boedy berharap rangkaian acara ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Sahid Hotel Surabaya terus berupaya menjadi pilihan utama wisatawan.
“Tak hanya sebagai tempat menginap, tetapi Hotel Sahid juga saya arahkan sebagai pusat budaya dan edukasi di Surabaya”, pungkas Sang General Manager inovatif itu.
Sementara, Ketua Umum PJI, Hartanto Boechori memberi kesan positif tentang Sahid hotel Surabaya. “Hotel bernilai sejarah. Pada awal eksistensinya tahun 90’an, menjadi jujugan para Pejabat Negara/Pemerintahan era Orde Baru. Mengedepankan suasana kekeluargaan. Dan sampai sekarangpun, di bawah manajemen mas Boedi, suasana kekeluargaan masih tetap dipertahankan”, ujarnya. (rilis/HarsonoPG)