Noer Istiqomah Refina (36), warga Wiyung, Kota Surabaya pengguna Aplikasi Mobile JKN (Foto: ist)
SURABAYA, radarpenanews.com – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menghadirkan inovasi guna mempercepat proses layanan di fasilitas kesehatan. Inovasi ini bertujuan untuk mengatasi antrean manual saat pendaftaran di klinik, puskesmas, maupun rumah sakit, yang sering kali berdampak pada menurunnya kepuasan pasien terhadap layanan. Hal tersebut dirasakan oleh Noer Istiqomah Refina (36), warga Wiyung, Kota Surabaya, ia mengungkapkan bahwa Aplikasi Mobile JKN sangat membantu dalam meningkatkan kepuasan peserta saat berobat di faskes.
“Melalui Aplikasi Mobile JKN, fitur pendaftaran antrean secara daring (online) memberikan kemudahan bagi pasien dan pihak fasilitas kesehatan. Inovasi teknologi ini memungkinkan proses registrasi menjadi lebih cepat dan efisien. Pasien tidak perlu datang langsung ke fasilitas kesehatan untuk mendaftar, sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga,” ujar Noer di Surabaya, Senin (03/03).
Selain itu, Aplikasi Mobile JKN telah mengakomodir beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh peserta JKN, diantaranya konsultasi dokter, skrining riwayat kesehatan, informasi ketersediaan tempat tidur, jadwal tindakan operasi, riwayat pelayanan (i-Care), serta fitur penilaian Kesan dan Pesan Setelah Layanan BPJS Kesehatan (KESSAN). Menurutnya, aplikasi ini hadir untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan yang lebih terstruktur, karena menyediakan berbagai fitur yang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Tak hanya itu, Aplikasi Mobile JKN juga memudahkan peserta dalam proses administrasi JKN, diantaranya dapat melakukan perubahan data, penambahan peserta, Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), serta pengaduan layanan JKN. Saya pernah datang ke kantor BPJS Kesehatan untuk melakukan perubahan data, tetapi ternyata proses tersebut dapat dilakukan melalui aplikasi ini. Sejak saat itu, setiap kali saya perlu mengurus sesuatu, saya selalu menggunakan aplikasi tersebut,” ungkap Noer.
Noer Istiqomah, yang terdaftar sebagai peserta JKN dalam segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), mengatakan bahwa tidak ada kesulitan bagi peserta yang mau menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Terlebih, petunjuk penggunaan Aplikasi Mobile JKN sudah sangat jelas, sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
“Aplikasi ini sangat relevan, terutama bagi mereka yang memiliki mobilitas tinggi dan waktu terbatas. Meskipun demikian, saya juga mengakui bahwa masih ada tantangan bagi peserta yang kurang memahami teknologi. Namun, edukasi yang diberikan oleh BPJS Kesehatan, seperti sosialisasi dan tutorial penggunaan aplikasi, telah membantu mengatasi hambatan tersebut,” imbuhnya.
Ia masih ingat saat harus mendaftarkan layanan kesehatan untuk salah satu anggota keluarganya. Sebelum ada aplikasi Mobile JKN, ia harus bolak-balik ke kantor BPJS Kesehatan. Namun, kini dengan adanya aplikasi tersebut, prosesnya menjadi jauh lebih mudah dan cepat. Ia hanya perlu memasukkan data secara daring, dan semuanya selesai dalam hitungan menit. Bahkan, ia juga dapat mencari fasilitas kesehatan terdekat dari domisilinya hanya melalui aplikasi tersebut.
“Betapa pentingnya Program JKN sebagai penjamin kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Inovasi teknologi seperti Aplikasi Mobile JKN menjadi langkah maju yang perlu didukung oleh edukasi yang lebih masif, sehingga semua kalangan dapat merasakan manfaatnya secara maksimal. Bagi setiap individu dan keluarga, keaktifan dalam program ini bukan hanya soal administratif, tetapi juga wujud perlindungan terhadap masa depan kesehatan kita,” kata Noer.
Noer berharap BPJS Kesehatan tetap konsisten dalam menghadirkan berbagai inovasi untuk memberikan pelayanan terbaik yang memudahkan peserta. Selain itu, ia juga mengimbau peserta agar memanfaatkan segala kemudahan yang telah disediakan oleh BPJS Kesehatan. (rn/md/red)
