Salah satu pohon yang roboh di jalur Burneh Tangkil, Bangkalan ke arah Jembatan Suramadu, Sabtu 4 Januari 2025 (Foto: bs)
BANGKALAN, radarpenanews.com – Cuaca ekstrem dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, petir, puting beliung hingga hujan es. Curah hujan tinggi, angin kencang dan beberapa potensi bencana hidrometeorologi lainnya masih dimungkinkan terjadi di Wilayah Jawa Timur. Kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode 2 hingga 10 Januari 2025, selama 10 hari ke depan serta peringatan dini cuaca ekstrem masih terus diupdate oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda saat menyampaikan Press Release di Kantor Eks Humas Pemkot Surabaya, Jumat (3/1/2025).
Tentunya cuacanya ekstrem ini membuat semua elemen harus meningkatkan kewaspadaannya termasuk Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk benar-benar memperhatikan lingkungan, pada umumnya di wilayah Kabupaten Bangkalan dan pada khususnya di jalur yang mengarah dari Burneh Tangkil, Bangkalan ke arah Jembatan Suramadu maupun sebaliknya.
Sabtu 4 Januari 2025 (sore), pantauan radarpenanews.com di sepanjang jalur tersebut, sekira pukul 15.30 wib, Curah hujan tinggi disertai angin kencang, awak media mencari tempat yang paling aman diantara sela sela jauh dari pepohonan yang rimbun dan rawan roboh.
Pandangan mata di lokasi saat itu, hampir semua kendaran bermotor roda dua, minibus, colt diesel dan bus yang melintas berhenti menepi untuk memastikan keselamatan.
Kurang lebih durasi waktu 30 menit saat hujan dan angin kencang mereda, pemandangan di jalur akses ke arah jembatan suramadu maupun sebaliknya, awak media mencoba meneruskan perjalanan dari tangkil ke arah jembatan Suramadu.
Banyak pohon tumbang menutup akses jalan. Hampir 1 jam menunggu pertolongan dari dinas terkait maupun kepolisian sektor setempat, dari arah Pos Lantas Polsek burneh muncul Kring PAM jajaran Polsek segera memindahkan pepohonan yang roboh dengan alat seadanya.
Patut diapresiasi, Polri bekerja sigap membantu pengguna jalan yang terjebak diantara reruntuhan pepohonan. Pengendara dari arah tangkil yang mencoba merangsek masuk dialihkan agar kembali ke arah jalur lampu merah tangkil.
Dihubungi terpisah, Kepala PUPR Bangkalan via seluler langsung merespon laporan radarpenanews.com dan menyampaikan akan segera menindaklanjuti pelaporan yang juga telah disampaikan oleh masyarakat sebelumnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan saat mengevakuasi pepohonan yang menghalangi jalan (Foto: ist)
Dampak dari peristiwa ini, jalur tersebut macet padat merayap hingga 1 jam. Terpantau di jalur Tangkil Burneh ke arah Jembatan Suramadu, Kerja keras Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan bersama jajaran Polsek Burneh mengevakuasi ranting dan pepohonan yang menghalangi jalan.
Di sisi lain menyikapi peristiwa ini, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komando Bersama Rakyat (Kobra), Daud Djoni WD, sangat menyayangkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bangkalan tidak merampingkan pepohonan yang terhitung sudah sangat rimbun dan harus dipotong atau dirampingkan saat cuaca ekstrem masih terjadi di Wilayah Jawa Timur khususnya di Kabupaten Bangkalan.
“Perlu adanya pemangkasan pohon pada jalur tersebut agar tidak ada korban saat pengguna jalan melintas,” tegasnya.
“DLH harus memangkas atau menebang pohon yang sekiranya dapat membahayakan. Sebab, curah hujan yang disertai angin kencang sering membuat pohon tumbang seperti yang terjadi hari ini,” tandasnya. (bs)
SIMAK VIDEO CUACA EKSTREM DI LOKASI👇