Survei IPP, Masyarakat Inginkan Bahtiar Jadi Pj Gubernur DKI

masyarakat menginginkan Bahtiar sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sekira 37 persen untuk kriteria tidak terikat kepentingan politik

Survei IPP, Masyarakat Inginkan Bahtiar Jadi Pj Gubernur DKI
Indonesia Political Power (IPP) merilis hasil survei terkait penjabat (Pj Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Nama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri, Bahtiar, memperoleh posisi teratas

Dari hasil survei tersebut, masyarakat menginginkan Bahtiar sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta sekira 37 persen untuk kriteria tidak terikat kepentingan politik dan sebagai teknokrat.

Posisi kedua Sekda DKI Jakarta Marullah sebanyak 24 persen. Terakhir Kepala Sekretariat Presiden (KSP) Heru Budi Hartono dengan 8 persen. Sisanya responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Pendiri IPP, Ikhwan Arif, pilihan masyarakat Ibu Kota terhadap Pj Gubernur DKI Jakarta tidak ditentukan kepentingan politik di lingkaran Anies maupun pemerintah pusat Presiden Jokowi. Hal ini dengan dibuktikan persentase pilihan hingga 28 persen tidak terikat kepentingan politik di lingkaran politik Anies dan Presiden Jokowi kemudian netralitas pemilih dari pola masa lalu sebanyak 13 persen.

“hasil survei ini kita lihat Pak Bahtiar sebagai teknokrat yang tidak terikat dari kepentingan politik baik itu dilingkarkan politik Pak Anis maupun dilingkarkannya Pak Jokowi. Publik di DKI tidak menginginkan polarisasi tajam,” katanya, Jumat (7/10).

Ketika responden mendapat pertanyaan bila diberi suara untuk memilih penjabat, masyarakat konsisten menjawab Bahtiar pada posisi teratas dengan persentase 43 persen, disusul Marullah 27 persen, Heru Budi 9 persen. Sisanya tidak menjawab atau tidak tahu

“Ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan pertama adalah ketidaktahuan masyarakat terhadap politik masih cukup tinggi. Ini dibuktikan 67 persen tidak tahu kalau jabatan Gubernur DKI Jakarta Pak Anies akan berakhir pada Oktober 2022. Ini divalidasi lagi adanya 65 persen masyarakat yang tidak tahu bahwa Anies akan diganti dengan penjabat setingkat Pj Gubernur,” jelasnya.

Hasil survei ini menunjukkan masyarakat tidak berafiliasi secara politik dan dan tidak terikat politik identitas. Sebagai informasi tambahan survei ini dilakukan secara hybrid yang menjadi populasi adalah masyarakat DKI Jakarta. Survei ini dilakukan pada 24-28 September 2022 dengan sample survei tersebar secara acak multistage random sampling.

Metode penarikan sampel yakni multistage random sampling dengan jumlah responden 600 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Penelitian ini dilakukan melalui sambungan telepon dan pengisian kuesioner digital kepada responden.(Rpn/an)